artikel baru yg aq dapat, sebuah perihal buat kita agar selalu ingat kepada SANG PENGUASA ALAM,,
untuk kita renungan kembali, agar kita menjadi manusia yg lebih baik...
artikel ini aq copy paste dari sebuah blog,,,
==============================================================
Pada
sebuah perjalanan di akhir minggu kemarin aku menyempatkan diri singgah
di sebuah mushalla kecil dekat tempatku menitipkan kendaraan, untuk
menunaikan shalat dhuhur. Sebuah mushalla yang berdiri di sebuah tempat
sederhana dengan pekarangan lembab dan becek karena hujan. Ubin tempat
wudhunya pun kotor terkena bercak lumpur merah yang tak sempat disiram.
Terbersit perasaan sedih melihat suasana itu, mengingat tempat ini
adalah "Rumah Allah".
Seorang anak muda terlentang tidur-tiduran
di bawah kipas angin berdebu. Posisi tidurnya membuatku harus mencari
tempat agak ke belakang, maklum mushalla ini memiliki ruangan yang
kecil. Tak lama setelah itu ia tersadar dan ketika melihatku shalat di
belakangnya, ia pun segera bangun dan bersandar di sebuah pilar di
tengah ruangan. Tapi terlambat karena aku telah ber-takbiratul ihram,
untuk memulai shalat.
Di sudut kiri depan seorang bapak
bersarung-berpeci shalat dengan khusuknya. Setelah melihat bapak itu
mengucapkan salam, tiba-tiba si anak muda bangkit dan mengumandangkan
iqomat. Wah...ternyata shalat berjamaah baru saja dimulai, padahal
kupikir shalat dhuhur berjamaah telah lama berlangsung. Tanpa kusadari
bahwa adzan belum lama berselang, dan rupanya si anak muda tadi tiduran
sambil menunggu jamaah berdatangan. Setelah menunggu cukup lama, sholat
berjamaah itu pun berlangsung hanya diikuti satu orang ma'mum saja. Ada
rasa menyesal di hatiku tak ikut shalat bersama mereka.
Aku
mengakhiri shalat sebelum mereka selesai. Pandangan mataku menyapu ke
sekeliling ruangan dan merasa tertarik dengan tempelan-tempelan kertas
kusam di papan pengumuman. Ada gambar posisi shalat berjamaah yang
benar, termasuk posisi kaki saat kita menjadi ma'mum. Selembar kertas
berjudul "Sebuah Muhasabah" memancing rasa ingin tahuku untuk
membacanya.
Ada banyak poin pertanyaan ditulis di situ sehingga
sulit bagiku untuk mengingatnya. Tapi beberapa poin penting sempat
terekam di otakku, diantaranya adalah pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Sudahkah Anda menjaga shalat Anda dengan memenuhi panggilan menunaikan shalat 5 waktu secara berjamaah di masjid?
2. Sudahkah Anda shalat secara khusuk, dengan memahami apa yang Anda ucapkan?
3.
Sudahkah Anda menunaikan shalat fajar di masjid? (Di sini tidak
disebutkan shalat subuh karena diasumsikan bahwa orang yang shalat fajar
pasti shalat subuh).
4. Sudahkah Anda membiasakan diri melaksanakan shalat rawatib di sela shalat wajib?
5. Apakah Anda selalu mengingat asma Allah dengan berdzikir usai melaksanakan shalat?
6. Apakah Anda telah bersholawat untuk nabi kita
7. Sudahkah Anda membaca Kalam Ilahi hari ini?
8. Sudahkah Anda membaca Hadits Rasulullah hari ini?
9. Apakah Anda telah berupaya mengurangi bercanda dan banyak tertawa?
Sebuah
hadits menyertai pertanyaan di atas. Rasulullah pernah berpesan kepada
Abu Hurairah untuk mengurangi tertawa, karena banyak tertawa akan
mematikan hati. Begitu sabda beliau.
10. Sudahkah Anda berusaha menjauhi orang yang suka mengajak anda berbuat keburukan...?
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang tak sempat aku baca.
Deg...!
Hatiku berdebar keras membaca pertanyaan demi pertanyaan tadi yang
isinya sangat menohok dengan telak jantungku. Tiba-tiba sebuah cermin
serasa berada di depanku memperlihatkan tubuhku yang kumal dan
compang-camping. Pantaskah orang seperti ini masuk ke surgamu ya Rabb?
Aku limbung, kakiku terasa lemas menahan tubuh ini. Begitu banyak urusan
dunia sehingga banyak kewajiban yang Kau buat pun terlewatkan. Aku malu
pada diriku yang terlalu banyak memohon dan berharap kemurahanMu,
sementara aku masih sering melupakanMu, melupakan kewajibanku. Ya Allah
ampuni hambaMu yang dhoif ini.
Di sebuah tempat yang kecil, becek
dan kumuh ini telah Kau berikan cahaya buat hatiku yang gelap untuk
bermuhasabah, introspeksi diri. Semoga saja aku segera tersadarkan dan
mulai meningkatkan kualitas hidup dalam persiapan menghadap ke arasyMu
nanti.
0 comments:
Post a Comment